CERPEN ADI WIYATA
TEMA : ADI
WIYATA
Dengan belajar sehat akan membuat
kita lebih menghargai lingkungan dan menbuat anak cucu kita bisa menikmati
indahnya dunia yang nyaman. Walau banyak yang tidak mengerti tentang pentingnya
lingkungan namun kita yang mengerti harus bisa menjaganya.
WATAK :
Bapak agus : baik hati dan
memperhatikan siswanya
Yongky/aku : setia kawan
Vikri : pemarah dan egois
TAHAP – TAHAP PENCERITAAN
A.
PERKENALAN
Bapak Agus sebagai
panutan anak didiknya dan sebagai penasehat yang baik dan pemberi pengetahuan
pentingnya alam. Dan ada siswa yang akan cinta lingkungan begitu dalam.
B.
PERTIKAIAN
Vikri merasa terganggu
sama sampah yang dibuat gita dan astrid. Hal itu membuat vikri jengkel, vikri
menggunakan nada tinggi saat menegur , hal itu membuat teman – teman
menjauhinya.
C.
KLIMAKS
Vikri yang di jauhi
temannya menimbulkan Pak Agus curiga dan bertanya kepada yongky, teman baik
vikri apa yang terjadi dan setelah itu pak agus memberi nasehat kepada vikri
agar minta maaf kepada temannya.
D.
PENYELESAIAN
Vikri meminta maaf kepada teman –
temannya atas kesalahannya dan dia berjanji tidak akan mengulangi kesalahan
yang sama.
AMANAT
Adi wiyata atau hidup sehat baik
buat kita dan juga lingkungan dan baik untuk masa depan, namun apapun yang kita
bicarakan dengan orang lain harus punya norma dan sopan santun walau niat kita
baik.
RINGKASAN CERITA
Vikri siswa yang displin dan tidak
terlalu suka sama hal membuang – buang waktu dan hal yang kotor beserta cinta
akan kebersihan. Di suatu hari vikri yang semula duduk di bangku depan pindah
kebangku belakang. Namun karena sifat yang disiplin dan tidak suka hal kotor ,
melihat temannya yang di depan membuang sampah seenaknya dan banyak bungkus –
bungkus plastik di bangku dan d hadapannya membuatnya marah dan kesal. Suatu
hari vikri yang baru dari kantin menegur gita dan astrid yang membuat kotor
dengan keras dan tanpa aturan bicaranya. Hal itu membuat gita dan astrid tidak
terima dan sakit hati. Akhirnya mereka bertengkar dan hal itu membuat vikri di jauhi oleh teman –
temannya karena ucapannya ke perempuan. Saya memberi keterangan kepada pak agus
agar menasehati vikri karena vikri hanya menerima nasehat dari pak agus. Dan
akhirnya vikri sadar dan minta maaf kepada teman – temannya dan semua temannya
akhirnya bisa mengerti dan bisa mendukung kegiatan adi wiyata bersama – sama.
KULASAN CERITA
LINGKUNGANKU
TEMPAT TINGGALKU
Di sebuah sekolah terdapat seorang
guru yang baik dan tladan bagi para muridnya yang bernama pak agus. Pak agus
adalah seorang guru agama yang sering menberi pencerahan kepada muridnya dan
tempat konsultasi para muridnya.
Vikri
seorang siswa yang disiplin namun seenaknya. Suatu hari pak agus punya seorang
murid yang bernama yongky/saya yang penyabar dan dapat di percaya, oleh karena
itu pak agus menyuruh saya untuk selalu bersama vikri, karena pak agus tahu
kalau vikri kadang – kadang sulit untuk di atur dan sering perkataannya
menyakiti hati orang lain walaupun maksud dari perkataan vikri itu baik.
Hari demi hari hubungan kami pun
sangat baik yang bisa di ibaratkan kakak dan adik yang saling menginggatkan kalau
salah dan jalan pikiran kami pun sama,” Alam adalah Pusat Segalanya ”, suatu
hari saya dan vikri ingin melakukan sesuatu yang bersifat positif dan bisa
bermanfaat untuk alam.
“ Vik puny aide tidak biar sekolah kita
nyaman? Kata saya”,
“Hmm….! Ibarat pepatah “ Bersih Pangkal Sehat”
maka bagaimana kita beri contoh kelainnya untuk bisa memanfaatkan sampah dan
sekaligus membuat sekolahan kita bersih!” Jawab Vikri
“
sulit – sulit, apa bisa kehidupan teman – teman kayak gitu! Sahut Azam sambil
mendekati kami.
Saya
sempat berfikir dengan perkataan azam yang itu, karena sulit terwujud hal itu,
apalagi ada teman yang selalu membuang sampah seenaknya.
Pagi itu vikri di suruh sama guru
saya untuk pindah tempat duduk di belakang, karena bangku depan hanya untuk
perempuan dan di belakang bagi laki – laki, namun apa yang aku dan vikri
jumpai, sampah plastik, bungkus makanan yang penuh di bangku. Saya dan vikri
sangat jengkel, karena kami berdua tidak suka tempat yang kotor dan hal itu
membuat pikiranku kemana – mana.
Saya yang tahu vikti tidak suka hal
itu dan apa lagi vikri mudah sekali untuk marah bila melihat hal kotor , maka
sebelum vikri marah saya menyuruh teman – teman untuk melakukan bersih – bersih
kelas terlebih dahulu dan di lanjutkan dengan kegiatan ajar – mengajar di kelas.
“
PENGUMUMAN KEPADA PARA SELURUH WARGA SEKOLAH, BAHWA SEKOLAH KITA AKAN
MENGADAKAN PROGRAM ADI WIYATA, OLEH KARENA ITU HARAP SELURUH WARGA SEKOLAH MENJAGA
KEBERSIHAN UNTUK KEPENTINGAN KITA BERSAMA”
Pengumumman kepala sekolah lewat speaker setiap ruang kelas. Saya dan vikri
mendengar hal itu sangat senang karena karena kami memang sangat mengharap –
harapkan program itu sejak lama.
Siang itu seperti biasa, saya dan vikri pergi kekantin
setiap istirahat dan sambil mengambil
sampah yang dibuang sembarangan sambil berjalan ke kantin.
“Habis ini pelajaran apa?” Tanya
saya ke vikri”.
“Bahasa Indonesia kayaknya,!” jawab
vikri”.
“Ech, yongky dan vikri, lagi asik
ngobrol apa ini,” sahut azam, sambil mendekati kami.
“Tidak apa – apa kok, silahkan
duduk!” Sahutku”
Kami
bertiga asik ngobrol dantidak terasa bell masuk sudah berbunyi dan kami pun
masuk kekelas.
“ angin melintas tak tampak,
Memberikan segudang tanya,
Wahai wanita disana,
Oh begitu cantiknya.
Rumput hijau
di gurun,
Sang pemberi
warna kehidupan,
Oc indahnya
kamu,
Membuat
diriku perpesona.”
Ngombalan
azam kepada seorang siswi yang lagi duduk di depan salah satu teras kelas”
“Hi…. Siapa kamu.?” Jawab salah satu
cewek yang sedang duduk”
“Bercanda lagi, umpama ada yang
nyangkut gitu. He…..!” jawab azam”
“Hi… sorry banget ya…! Sahut salah
satu cewek”
“hahaa…
azam azam, tidak bisa lihat cew cantik dikit aja udah mulai sifatnya” sahutku.”
“Ini orang kok PERCAYA DIRI sekali,
apa tidak mandang kalau cewek itu sedang asik ngobrol sama cowoknya, aduh –
aduh susah kalau gini.” Kataku dalam hati”
“Hey… kalian bisa jaga kebersihan
tidak, tidak pernah di ajarin ya, tidak usah sekolah aja kalian” teriak vikri
ke gita dan astrit secara spontan.
“Hey…masalah buat kamu bang, jadi orang
bisa dijaga tidak itu mulut agar tidak asal nyeplos” jawab gita yang lagi
marah.
“Sudah – sudah, buat apa kalian
bertengkar masalah kayak gitu, duduk semua. Kayak anak kecil aja.” Sahutku
dengan nada agak keras”
Suara pertengkaran yang keras
menimbulkan teman – teman yang lain dengar.karena hal itu vikri jadi di jauhin
para teman – teman dan dia diasingkan oleh teman – teman karena ucapan nya yang
kasar sama perempuan itu dan hal itu membuat gita dan astrid sakit hati.
Hari demi hari dan vikri selalu di
kucilkan sama teman – teman, dia jadi sendiri dan kesepian, walau tahu hal itu
vikri tetap tidak mau minta maaf kepada teman – teman. Sering kali saya
menyuruh vikri untuk meminta maaf kepada teman – teman, namun perkataan ku
seolah – olah tidak ada respon dari vikri. Sifatnya yang egois lama – lama
membuat saya tidak betah untuk temenan, namun vikri sahabat ku yang tidak
pantas bagi ku untuk meninggalkan nya dalam kondisi apapun.
Siang itu pak agus mengajar di kelas
kami, karena ada perbedaan yang mencolok dari dalam kelas, dan pak agus merasa
para siswa dan siswi menjauhi vikri dan tidak mau bicara dengan vikri pada
biasanya.
“
Yongky , mengapa teman – temanmu kayaknya menjauhi vikri?” Tanya pak agus
seteleh pelajaran ke padaku.”
“
Ia pak, benar! Jawabku.”
Akhirnya saya cerita panjang lebar
apa kejadiannya terjadi kepada pak agus dan pak agus bisa mengerti.
Setelah itu vikri di panggil pak
agus dan di beri penjelasan agar teman – temannya tidak menjauhinya dan
kegiatan ajar – mengajar tidak terganggu lagi karena kurangnya kerja sama antar
para siswa dan siswi.
Siang
itu aku pulang bersama vikri dan saat perjalanan pulang kami melihat ada
seorang cewek yang motornya sedang mogok.
“Hay mbak nya… boleh saya bantu!”
Tanya vikri.”
“Tidak usah, bisa sendiri kok” jawab
cewek itu.”
“Sini biar aku aja yang bawa ke
bengkel” kata vikri sambil merebut”
Dengan
perjalannya waktu kami pun sampai ke bengkel.
“vikri.. kamu siapa?” Tanya vikri.”
“Arta… makasih buat bantuannya?”
jawab cewek tadi.”
“Arta,
kenapa teman – temanmu tadi tidak mau bantu kamu dan kamu cuma di lihatin saja.!!”
Tanya vikri.”
“Mungkin
aku terlalu egois sama teman – temanku, sehingga aku di kucilkan dan mereka
semua membiarkanku. Aku pernah menyakiti perasaan salah satu temanku dan aku
membuatnya malu di depan semua teman – teman, sehingga banyak temanku
berpikiran negative kepadaku. Semenjak itu aku mulai di jauhi teman – temanku,
aku merasa sangat menyesal sekali kalau akhirnya akan kayak seperti ini.” Jawab
Arta.”
“Ingat
itu vikri, sebelum terlambat.”sahutku ke vikri.”
“Ia
– ia yongky, mas yongky yang baik.” Jawab vikri.”
“haha….
“ aku sambil menepuk bahu vikri.”
“Yongky
itu seharusnya meninggalkanku kayak teman – teman yang lain. Aku merasa tidak
pantas untuk punya teman, aku cuma bisa menyusahkan teman – temanku saja selama
ini. Kenapa aku tidak pernah sadar akan hal itu. Maafkan aku teman – teman yang
telah sabar akan menghadapi orang semacam aku ini” kata vikri dalam hati.”
“kamu
emang temanku yang baik.” kata vikri ke aku.”
Keesokkan harinya, di saat teman –
teman sudah masuk kelas, tiba – tiba vikri maju di depan kelas dan berkata,“
Teman – teman maafkan saya atas prilaku saya, terutama gita dan astrid, saya
menyesal dan tidak akan mengulangi lagi, maafkan saya teman – teman”. Lalu
vikri keliling dan berjabat tangan dengan semua teman – teman dalam satu kelas.
Akhirnya semua kembali seperti semula dan semua tahu maksud dengan vikri yang
baik itu dan semua ikut ambil alih untuk melakukan kegiatan adi wiyata bersama
– sama.
“Tidak
selayaknya kita saling bertengkar, apa lagi kita teman dan kebersihan itu juga
sebagian dari visi dan misi sekolah kita.” Sahut AZAM ke semua teman.”
“Benar
kata azam, kebersihan itu penting apa lagi hal itu bisa mendorong ke masa depan
yang lebih indah dan hal itu bisa juga di nikmati oleh keturunan kita, mulai
sekarang mari kita budayakan kebersihan, kayak pemulung – pemulung itu, bagus
di contoh tapi jangan sampai kita jadi seperti dia beneran, kita cukup
mencontoh membersihkan tempat – tempat yang kotor saja. Hehe…! Ini serius,!!”
Sahutku.”
“Okay!!!...”
sahut teman – teman dengan serentak”